Pendidikan Anak Balita
Sebagai orangtua, memberikan pendidikan kepada anak-anak
merupakan salah satu kewajiban yang tidak bisa ditawar. Seorang ibu
harus melatih dan mengajari anak, bahkan beberapa pakar menganjurkan
untuk melatihnya sejak masih berada dalam kandungan, agar kelak setelah
besar menjadi anak yang cerdas. Mencari metode pendidikan anak balita
yang tepat pun menjadi tantangan tersendiri.
Membayangkan memiliki anak-anak yang santun, sopan, senang
membantu dan memperhatikan Anda ketika tiba masa tua pasti sangat
menyenangkan. Tetapi, itu semua membutuhkan perjuangan dari Anda sebagai
orangtuanya. Bagaimana cara pengasuhan yang Anda berikan agar anak
menjadi seperti itu tentu saja harus dipikirkan. Tidak ada hasil tanpa
perjuangan dan pengorbanan semuanya ini kembali lagi kepada orangtua
yang bertanggung jawab terhadap anak-anaknya.
Ada pepatah mengatakan, siapa menabur angin dia akan menuai badai
dan siapa yang menabur biji dia akan menuai buah. Maksud dari pepatah
ini adalah jangan lah kita berpangku tangan dengan keadaan kita saat
ini. Jadi lah orangtua yang aktif dan berperan dalam mendidik anak-anak
Anda.
Oleh karena itu, seorang ibu harus belajar dari pengalaman yang
didapatkan di dalam sebuah keluarga, karena seorang anak itu adalah
titipan dari Tuhan. Jaga lah anak-anak dengan penuh kasih sayang dan
sadari bahwa kenakalan anak-anak itu adalah bagian dari proses belajar.
Berilah pengertian yang baik dan penuh kasih sayang kepada mereka.
Jangan pernah memberikan kata-kata kasar karena kenakalan mereka,
sehingga mereka menjadi takut kepada Anda atau bahkan takut
beraktivitas sama sekali. Biarkan anak-anak berekspresi. Agar mereka
lebih percaya diri. Jangan biarkan anak merasa tidak nyaman di rumahnya
sendiri. Seringkali kita temukan seorang anak takut kepada orangtuanya,
penyebabnya adalah orangtua tersebut mudah marah. Jika sudah demikian,
lalu siapa yang akan mendidiknya jadi anak yang baik? Kesabaran memang
mutlak diperlukan.
Seperti yang sama-sama diketahui bahwa seorang anak masih sangat
polos, mereka sangat berserah kepada kedua orangtuanya untuk membentuk
dan mendidik mereka, apakah akan menjadi seorang yang baik, orang tidak
peduli, orang kasar, dan sebagainya. Dalam pendidikan anak balita yang
baik dan benar, peran orangtua benar-benar dibutuhkan. Perlakukan ia
dengan baik, maka ia pun akan tumbuh menjadi anak yang baik.
Jika mau menyadari, pola pikir anak-anak adalah cerminan dari
sikap orangtuanya. Jadi, bila orangtua ingin mendidik anak dan balita
dengan baik, jadi lah orangtua yang baik juga. Jangan membiasakan
berbohong di depan anak dan juga jangan bertengkar di hadapan anak-anak.
Jauhkan suara bernada tinggi, kata-kata yang kasar dari pendengaran
mereka, karena akan menyebabkan trauma kepada anak-anak. Jadi, sayangi
lah anak-anak Anda dengan sikap yang sebaik-baiknya sikap.
Metode Belajar untuk Pendidikan Anak Balita
Metode belajar pendidikan anak balita ini memang sangat
penting untuk orangtua. Pertumbuhan otak anak mengalami masa peningkatan
pada usia 0-5 tahun. Di masa ini lah anak-anak diperkenalkan dengan
kegiatan belajar. Pada pengenalan awal kegiatan belajar ini, orangtua
berperan penting, sehingga belajar dapat lebih optimal dan kesalahan
yang terjadi pun bisa berkurang. Orangtua juga harus meningkatkan
pemahaman mereka, karena kurangnya pemahaman orangtua dapat menjadi
salah satu faktor penghambat anak-anak dalam belajar.
Beberapa metode pembelajaran yang bisa Anda praktikkan untuk mendidik anak-anak adalah sebagai berikut.
* Orangtua bisa memperkenalkan untuk memulai pekerjaan dan
menyelesaikan pekerjaan. Tentunya bukan pekerjaan seperti orang dewasa,
biarkan anak-anak bermain sesuai dengan yang mereka inginkan dan biarkan
mereka melakukannya hingga selesai.
* Mengajarkan anak untuk menyelesaikan tugasnya sendiri. Biarkan
anak Anda memilih mainan yang mereka sukai dan biarkan lah mereka
bermain dengan mainannya tersebut tanpa didampingi, Anda hanya cukup
mengawasinya. Metode ini akan sangat berpengaruh pada kehidupannya
karena dengan mengerjakan tugasnya sendiri mereka akan menjadi seseorang
yang tidak bergantung pada orang lain.
* Melatih anak untuk menyukai membaca dan menulis. Berikan lah
anak Anda sarana untuk menulis atau menggambar dan bebaskan lah
anak-anak untuk mencorat-coret sesuai dengan keinginan mereka. Jangan
berkomentar selagi anak menggambar, karena selain mengganggu
konsentrasinya, itu juga bisa membuatnya tidak percaya diri.
Jenis-jenis Pendidikan pada Anak
Pendidikan ada 2 macam, yaitu pendidikan formal dan
nonformal. Pendidikan formal adalah kegiatan mengajar yang sistematis,
berjenjang, berstruktur. Pendidikan formal lazim dikenali sebagai
sekolah. Sementara pendidikan nonformal adalah kegiatan belajar yang
terorganisir dan sistematis di luar pendidikan formal.
Pendidikan nonformal bisa juga berarti adalah proses belajar yang
berlangsung di sepanjang usia. Proses belajar ini lebih mengajarkan
perihal norma-norma kehidupan. Sebagai orangtua tentunya kita ingin
anak-anak lebih unggul di antara teman-temannya, lebih cepat menguasai
hal-hal dibanding teman-temannya, dan memiliki prestasi yang menonjol.
Akan tetapi sebaiknya orangtua tidak memaksakan anaknya.
Ketika si anak merasa tidak siap menerima pendidikan, ia akan
merasa jenuh terhadap hal tersebut. Belajar menjadi hal yang paling
membosankan. Jika Anda terus memaksanya dengan tanpa ada upaya untuk
membuatnya betah, hal in bisa berakibat fatal. Anak bisa merasa frustasi
dan depresi. Terlebih jika Anda menuntut lebih dari kemampuannya.
Jangan Terlalu Keras Mendidik Anak
Anda pernah marah atau jengkel pada anak? Pasti pernah. Hal
itu akan ditangkap anak sebagai sesuatu yang menyedihkan, menyeramkan,
atau malah anak akan merasa terancam dengan hal tersebut. Walau pun,
tujuannya bukan itu, Anda marah karena Anda peduli, sayang, anak belum
bisa menerima penjelasan itu. Yang ia tahu, tanda sayang dan kepedulian
adalah berbuat baik, tidak dengan marah-marah.
Di dalam setiap diri manusia terdapat 2 sisi. Sisi yang pertama
disebut baby-self. Sisi kepribadian tersebut tetap ada pada anak hingga
dia dewasa. Baby-self ingin santai, seenaknya sendiri biar pun hal itu
membuat orang lain marah-marah. Yang kedua adalah Mature-self.
Mature-self, menunjukan sikap responsible yang tinggi dan akan tampak
nyata ketika anak beranjak dewasa atau ketika ia berada di luar
pengawasan orang yang paling dicintai.
Emosi yang dirasakan orangtua adalah buah dari rasa sayang
terhadap anak. Orangtua memerintah anaknya untuk berbuat sesuatu karena
ingin anaknya belajar melakukan sesuatu hal yang berguna. Orangtua
meminta agar anaknya berhenti melakukan sesuatu karena ingin ia tumbuh
menjadi anak yang baik. Orangtua melarang dia dari sesuatu karena
orangtua ingin melindunginya.
Anak bisa merasakan perasaan yang dirasakan oleh orangtua hanya
dengan memerhatikan bahasa tubuh. Ini menjadi penting ketika
membicarakan Anda yang kebetulan sedang marah. Tidak perlu mengomel,
menceramahinya, karena dengan hanya membaca bahasa tubuh, anak akan
mengerti bahwa Anda sedang marah.
Program Pendidikan Kemampuan Dasar
Kegiatan dasar ini dipersiapkan untuk mendidik anak balita agar
mencapai kemampuannya sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengembangan
kemampuan dasar ini meliputi :
* Bahasa; bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang
anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan mau pun kebutuhannya.
Anak-anak yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik pada umumnya
memiliki kemampuan berfikikir serta tindakan interaktif dengan
lingkungan.
* Daya cipta; pengembangan ini adalah untuk membuat anak kreatif
dan fleksibel dalam bertutur kata, berfikir, serta berolah tangan dan
berolah tubuh sebagai latihan motorik halus dan motorik kasar.
* Daya pikir; pengembangan ini bertujuan agar pendidikan anak
balita mampu menghubungkan pengetahuan yang sudah diketahui dengan
pengetahuan baru yang didapatnya. Seperti:
* Menyebut urutan bilangan
* Membilang
* Mengenal lambing bilangan
* Mengelompokan warna
* Menyebut nama, menunjuk, dan mengelompokan lingkaran.
* Keterampilan; keterampilan merupakan salah satu kemampuan dan
potensi pendidikan balita yang terdapat pada setiap anak, agar potensi
kemampuan tersebut berkembang secara optimal, perlu diberikan
dasar-dasar keterampilan melalui latihan dan pembinaan.
Semoga bermanfaat bagi pembaca blog ini